MONITORING PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI SEKOLAH

 Pekauman, 13 Juli 2021

Pemerintah Kota Banjarmasin, melalui Dinas Pendidikan telah mengijinkan kegiatan tatap muka terbatas kepada sekolah-sekolah di wilayah kota Banjarmasin.  Kegiatan tersebut ditindak lanjuti oleh sekolah dengan mengaktifkan kembali kegiatan belajar mengajar dengan sistem kelompok, dimana setiap kelas atau rombongan belajar di bagi menjadi 2, contoh bila di kelas ada 30 siswa, maka nomor urut absen 1-15 melakukan tatap muka, maka nomor urut 16-30 melakukan pembelajaran secara daring. Hari berikutnya siswa yang telah mengikuti pertemuan tatap muka akan belajar secara daring, demikian sistem bergilir diberlakukan, untuk menghindari penyebaran Covid 19. Maksimal pembelajaran tatap muka adalah 3 jam.  Namun kegiatan ini tidak semua sekolah di kota Banjarmasin dapat melaksanakan, ada 6 kelurahan dikota Banjarmasin yang tidak bisa melaksanakan kegiatan tatap muka karena masuk zona oranye penyebaran Covid 19, kelurahan tersebut antara lain, Tanjung Pagar, Pemurus Dalam, Sungai Miai, Sungai Andai, Sugri Mufti dan Pekapuran.
 










Plt. Lurah Pekauman Dra. Dahlianoor di dampingi oleh Kasi Trantib Kelurahan Pekauman Uco Sugianto S.Hut dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Pekauman Bripka Yazid Fahmi, melakukan monitoring dan pembinaan penerapan Protokol Kesehatan ke sekolah-sekolah diwilayah Pekauman. Monitoring pertama dilakukan ke Sekolah SDN Pekauman 1 yang terletak di Jalan Muhajari V RT.18 No.59, kemudian di lanjutkan ke TK.PKK di Jalan Mutiara Gang Musyawarah II RT.23 No.29, dilanjutkan ke SMA Frater Don Bosco di Jalan Rantauan Darat No.24, kemudian ke SMP dan SMK NU di Jalan Rantauan Timur I, terakhir ke SDN Pekauman 3 di Jalan Rantauan Timur I RT.27 Nomor 2.

Dari semua sekolah yang dikunjungi sebagian sudah melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dan benar, hanya di TK. PKK masih ada beberapa siswa yang belum memakai masker dengan benar, sedangkan untuk jaga jarak dan fasilitas mencuci tangan semuanya telah dilaksanakan dengan baik dan benar.  Sedangkan untuk SMA Frater Don Bosco belum melaksakan kegiatan tatap muka terbatas karena sekolah SMA dibina oleh Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan dan dari Dinas Pendidikan Propinsi belum ada instruksi untuk melakukan kegiatan tatap muka.
 










Hampir semua siswa dan tenaga pendidik begitu antusias dengan kegiatan tatap muka ini, karena sudah setahun lebih tidak ada kegiatan pembelajaran tatap muka.  Pembelajaran daring sangat merepotkan untuk guru dan orang tua siswa, dan bagi siswa pembelajaran juga membuat siswa tidak bergairah untuk belajar.  Suasana pembelajaran tatap muka lebih dinamis dan hidup dibanding dengan sistem daring.

Semua tenaga pengajar telah mendapatkan vaksin sebanyak 2 kali, untuk siswa belum divaksin karena belum ada jenis vaksin untuk anak-anak.







Posting Komentar

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.